Abstract:
Penambangan adalah proses ekstraksi mineral bermanfaat dari permukaan bumi yang berdampak pada pembentukan air asam tambang (AAT). Salah satu metode manajemen AAT pasif dengan pengobatan pasif. Penelitian ini menggunakan metode Faktorial Tersarang. Jenis bahan organik yang digunakan adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan kotoran sapi, dengan dosis 0 Mg ha-1 (kontrol), 50 Mg ha-1, 100 Mg ha-1, 150 Mg ha-1 dan 200 Mg ha-1. Setiap perlakuan memiliki tiga pengulangan sehingga diperoleh 30 unit unit percobaan. Nilai pH AAT dalam reaktor yang tidak diobati (kontrol) adalah 3,67. Reaksi awal (pH) AAT (0 hari) dengan aplikasi TKKS dengan dosis 50 – 200 Mg ha-1 berkisar antara 3,63 – 4,28 dan pH awal kotoran sapi 3,84 – 4,13. Reaksi (pH) AAT minggu pertama sampai ke-4 setelah penambahan bahan organik TKKS dengan dosis 50 – 200 Mg ha-1 menghasilkan kisaran pH (6,38 – 7,59) dan kotoran sapi dengan dosis 150 – 200 Mg ha-1 menghasilkan pH (6,09 – 7,01).