Abstract:
Pertumbuhan penduduk Banjarbaru Utara yang kian hari semakin pesat
akan menyebabkan pembangunan permukiman dan fasilitas lainnya semakin
meningkat. Menurunnya lahan yang awalnya berfungsi sebagai resapan,
mengakibatkan meningkatnya limpasan permukaan. Hampir seluruh wilayah
Banjarbaru Utara menerapkan konsep drainase konvensional, namun hal ini masih
kurang efektif untuk menangani limpasan permukaan. Oleh karena itu, sekarang
ini dibutuhkan penerapan konsep eko-drainase. Eko-drainase ialah tata drainase
yang tidak menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan. Tujuan dari perencanaan
ini, yaitu mengidentifikasi kondisi sistem drainase di Kecamatan Banjarbaru Utara,
mengevaluasi kemampuan saluran drainase yang ada dalam menampung debit
limpasan, serta merekomendasikan sistem drainase dengan pendekatan ekodrainase melalui pemodelan hidrologi dan hidrolika. Analisis hidrologi dan hidrolika
menggunakan data curah hujan harian maksimum selama 10 tahun terakhir dan
dibantu menggunakan software Storm Water Management Model (SWMM). Pada
perencanaan ini SWMM diperlukan untuk melihat kondisi eksisting pada setiap
DPSal, menganalisis nilai runoff, serta untuk melakukan pemodelan eko-drianase.
Berdasarkan identifikasi, kondisi drainase di Kecamatan Banjarbaru Utara, ada
yang mengalami sedimentasi, tersumbat, terhalang oleh bangunan; sampah;
dedaunan dan tumbuhan, serta ada juga saluran drainase yang berfungsi dengan
baik. Sebagian saluran pada beberapa DPSal di Kecamatan Banjarbaru Utara
tidak mampu menampung debit limpasan hujan. Hasil analisis menggunakan
SWMM, eko-drainase menggunakan sumur resapan mampu mengurangi debit
runoff dengan nilai rata-rata 1,25?n nilai rata-rata infiltrasi, yaitu 2,11 mm,
sehingga perlu dilakukan penambahan sumur resapan sebanyak 101 sumur
resapan. Diperlukan 7, 47, 25, dan 22 sumur resapan untuk masing-masing DPSal
14, 23, 28, dan 30.
Kata Kunci: Drainase, SWMM, eko-drainase, sumur resapan, DPSal