Abstract:
Latar Belakang: Ekstrak kulit batang ulin (Eusideroxylon zwageri) dapat dikembangkan menjadi obat herbal alternatif untuk penyembuhan luka karena mengandung senyawa fenolik, flavonoid, dan proantosianidin yang dapat berperan sebagai antioksidan. Ekstrak kulit batang ulin sebelum digunakan sebagai obat herbal perlu dipastikan keamanannya melalui uji toksisitas. Tujuan: Mengetahui apakah tidak terdapat efek toksik pada pemberian ekstrak kulit batang ulin (Eusideroxylon zwageri) dosis 1.250 mg/kgBB, 2.750 mg/kgBB, dan 4.750 mg/kgBB secara per oral terhadap hati tikus Wistar (Rattus norvegicus) berdasarkan gambaran histopatologi degenerasi parenkimatosa dan degenerasi lemak. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan posttest only with control design. Sampel pada penelitian ini adalah tikus Wistar sebanyak 16 ekor yang dibagi dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang hanya diberi akuades dan kelompok perlakuan P1, P2, P3 yang diberikan ekstrak kulit batang ulin dosis 1.250 mg/kgBB, 2.750 mg/kgBB, dan 4.750 mg/kgBB sebanyak 2 x 1ml setiap 24 jam selama 14 hari. Hasil: Rerata gambaran histopatologi degenerasi parenkimatosa dan degenerasi lemak kelompok K, P1, P2, dan P3 menunjukkan skor 0 dengan kategori normal. Analisis data menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok P1, P2, dan P3 terhadap kelompok kontrol. Kesimpulan: Ekstrak kulit batang ulin dosis 1.250 mg/kgBB, 2.750 mg/kgBB, dan 4.750 mg/kgBB tidak memiliki efek toksik terhadap organ hati tikus Wistar berdasarkan gambaran histopatologi degenerasi parenkimatosa dan degenerasi lemak.