Abstract:
Bambu merupakan salah satu tanaman ekonomi Indonesia yang banyak tumbuh di kebun masyarakat, potensi bambu dalam menopang keberlanjutan hutan dinilai ekonomis dimasa depan. Tanaman bambu ini telah menjadi sumber daya yang sangat berharga bagi masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan, dengan pemanfaatan yang intensif. Perlunya dilakukan upaya penyelamatan hutan terutama untuk menjaga populasi bambu yang banyak diambil oleh masyarakat di kawasan hutan. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengembangkan tanaman bambu di lahan-lahan pribadi agar tidak terlalu bergantung pada sumber daya hutan alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan bambu di kebun hutan oleh masyarakat Desa Hulu Banyu. Penelitian ini menggunakan metode wawancara kepada masyarakat yang melakukan kegiatan kerajinan bambu di Desa Hulu Banyu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa bambu yang ditemukan di Desa Hulu Banyu Kecamatan Loksado terdiri dari 7 spesies antara lain (Gigantochloa apus), (Gigantochloa atter), Bambu Lamang (Schizostachhyum brachycladum), Bambu Tamiang (Schizostachyum blumei), Bambu Haur (Bambusa vulgaris), Bambu kuning (Bambusa vulgaris var striata), dan bambu batung (Dendrocalamus asper). Masyarakat di Desa Hulu Banyu telah memanfaatkan tanaman bambu secara turun-temurun sejak zaman dahulu karena ketersediaan yang melimpah di desa tersebut. Seperti pemanfaatan bambu untuk kerajinan, bahan bangunan, bahan pangan/pembungkus makanan, penahan erosi/longsor, banjir, upacara adat, dan untuk kayu bakar.