Abstract:
Swamedikasi merupakan tindakan masyarakat untuk menyembuhkan diri dari keluhan penyakit dengan obat yang dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter. Swamedikasi merupakan alternatif masyarakat untuk menangani keluhan yang dirasa. Penerapan swamedikasi dapat menjadi sumber masalah (medication error) karena keterbatasan pengetahuan akan obat serta penggunaannya. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan tingkat pengetahuan dan pola penggunaan obat antiinflamasi non steroid pada masyarakat Kecamatan Martapura yang dibagi menjadi 4 Kelurahan yaitu Tanjung Rema, Tanjung Rema Darat, Sungai Sipai dan Keraton. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain penelitian cross sectional Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas dengan penyebaran menggunakan google form. Sampel penelitian berjumlah 113 responden yang memenuhi kriteria inklusi-eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan dari responden masih rendah dengan persentase (46,02%) . Pola penggunaan yaitu nama obat yang banyak digunakan asam mefenamat (43,36%), tempat responden mendapatkan obat yaitu apotek (50,44%), responden mendapatkan obat tanpa resep dokter (83,19%), dosis penggunaan obat 3 x sehari sesudah makan (75,22%), cara pakai langsung diminum (71,68%), tujuan pengobatan responden sakit gigi (44,25%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan masih rendahnya tingkat pengetahuan pada swamedikasi obat antiinflamasi non steroid pada masyarakat Kecamatan Martapura