Abstract:
Limbah industri merupakan persoalan serius dalam era industri. Seperti yang terjadi di PT. Dasa Intiga hingga saat ini belum mengelola limbah dengan baik sehingga limbah yang dihasilkan terbuang dan mencemari lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini mengetahui presentase limbah sawmill yang dihasilkan oleh PT. Dasa Intiga, mengetahui pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan memperkirakan pemanfaatan limbah yang sesuai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik observasi lapang. Terdapat 4 (empat) jenis kayu yang akan dihitung persentase limbahnya (Meranti Putih, Meranti Merah, Keruing, dan Balau). Perhitungan persentase limbah dilakukan dengan pendekatan perhitungan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan persentase limbah sawmill yang dihasilkan oleh PT. Dasa Intiga semua jenis diatas 46% dimana yang tertinggi pada jenis Keruing sebesar 47,75?n terendah Meranti Putih dengan rata-rata limbah yang dihasilkan sebesar 41,95%. Ada 2 (dua) jenis limbah yang dihasilkan, yaitu serbuk kayu dan potongan kayu, hingga saat ini belum dimanfaatkan dikarenakan belum ada tenaga khusus yang menangani, dan hasil yang diperoleh dinilai belum bisa menguntungkan secara ekonomi. Limbah berupa serbuk kayu bisa dimanfaatkan sebagai papan partikel maupun dan bisa digunakan untuk eliminasi cemaran logam berat beracun timbal (Pb), limbah yang memiliki kelas diameter 50-149 cm dengan panjang 1-5 m bisa digunakan sebagai rangka dinding (bantalan, dinding, kuda-kuda penopang, tiang, dan palang), kusen (pintu, dan jendela), dan kaso, serta bisa juga digunakan sebagai briket maupun kayu bakar.