Abstract:
Latar Belakang: Batang pisang Mauli mengandung proanthocyanidins yang mampu menghambat viabilitas bakteri dan juga memiliki efek remineralisasi terhadap dentin. Proanthocyanidins mampu menghambat degradasi kolagen dan membuat struktur kolagen menjadi lebih stabil sehingga mampu memfasilitasi deposisi mineral pada dentin. Tujuan: Menganalisis jumlah fosfat (tinjauan dari persentase unsur fosfor dan oksigen) pada irisan dentin yang diberi perlakuan gel ekstrak batang pisang Mauli menggunakan EDX. Metode: penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental murni (true-experimental) dengan post-test control group design. Penelitian ini membagi 8 irisan dentin dalam 4 kelompok perlakuan yaitu gel ekstrak batang pisang Mauli 50%, gel ekstrak batang pisang Mauli 62,5%, kontrol positif (CPP-ACP), dan kontrol negatif (saliva buatan). Penelitian diawali dengan melakukan demineralisasi pada irisan dentin menggunakan EDTA 17% selama 72 jam. Irisan dentin yang telah diberi perlakuan akan dibersihkan dengan air deionisasi dan diinkubasi di tabung reaksi berisikan saliva buatan pada suhu 37?C. Perlakuan terhadap irisan dentin dilakukan sebanyak dua kali sehari selama 21 hari. Saliva buatan harus diganti setelah irisan dentin diberi perlakuan. Analisis EDX dilakukan setelah hari ke 21 untuk melihat jumlah fosfat yang ditinjau dari unsur fosfor dan oksigen. Jumlah fosfat yang diperoleh dari EDX berasal dari tiga titik yang berbeda dan ditampilkan dalam bentuk persen massa (wt%). Hasil: Hasil uji One Way Anova membuktikan nilai p > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok secara statistik. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah fosfat pada setiap titik dengan kelompok gel ekstrak batang pisang Mauli 50%, 62,5%, CPP-ACP, dan saliva buatan.