Abstract:
Tujuan Penelitian Ini untuk mengetahui perbedaan pembangunan desa melalui Indeks Pembangun desa (IPD) dan perbedaan angka Kemiskinan sebelum dan sesudah terjadinya Dana Desa di Kabupaten Barito Kuala. Selain itu, tujuan terakhir untuk mengetahui pengelolaan dana desa untuk setiap kategori desa (tertinggal, berkembang dan mandiri). Metode yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis yang digunakan menggunakan Uji normalitas menggunakan uji Uji shapiro-Wilk untuk data IPD tahun 2014 dan 2018 dan angka kemiskinan tahun 2007 hingga 2022, dilanjutkan melakukan uji t-berpasangan menggunakan uji Uji Wilcoxon untuk setiap kecamatan di Kabupaten Barito kuala. Uji yang digunakan untuk angka kemiskinan menggunakan uji Mann-Whitney. Selanjutnya data dimasukan kedalam dianalisis dengan aplikasi yaitu SPSS 26. Metode kualitatif menggunakan Teknik pengumpulan data kualitatif dengan wawancara mendalam Focus Group Discussion (FGD. Hasil dari penelitian yaitu Pembangunan desa di kabupaten Barito Kuala sebelum dan sesudah adanya dana desa terdapat perbedaan yaitu peningkatan secara signifikan dari nilai Indeks Pembangunan (IPD). Namun diteliti secara mendalam ada 9 Kecamatan yang terjadi peningkatan dan 8 Kecamatan tidak ada perubahan. Angka Kemiskinan di Kabupaten Barito kuala sebelum dan sesudah adanya dana desa terjadi perubahan yaitu penurunan angka kemiskinan setelah adan dana desa yang digulirkan pada tahun 2015.Pengelolan dana desa sebelum dan sudah adanya pandemi covid 19 terjadi perbedaan. Sebelum adanya desa dana desa secara keseluruhan diserahkan cara langsung ke pemerintah desa. namun, setelah terjadi pandemi semua pengelolaan dana desa diatur dari pemerintah pusat