Abstract:
ABSTRAK
Latar Belakang: Istilah dental anxiety atau kecemasan dental yang diartikan sebagai kecemasan terhadap prosedur perawatan gigi. Prevalensi kecemasan dental pada segala usia ditemukan bervariasi antara 5,7% - 20,2?n berhubungan erat dengan faktor-faktor sosiodemografi yang bervariasi seperti usia, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi. Bagi pasien usia dewasa awal (18-40 tahun) dapat terjadi kecemasan dental berdasarkan pengalaman buruk yang dialami di masa kecil terhadap perawatan gigi dan mulut yang dapat menyebabkan trauma.Tujuan: Menganalisis hubungan faktor sosiodemografi yang meliputi usia, jenis kelamin, dan sosial ekonomi dengan tingkat kecemasan pasien terhadap perawatan dokter gigi pada usia dewasa awal yang berada di RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin Kalimantan Selatan. Metode: Penelitian yang digunakan termasuk penelitian observasional analitik dengan design penelitian cross sectional. Besar sampel dihitung dengan rumus analitik korelatif yang didapatkan 85 responden yang disesuaikan dengan kriteria penelitian. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kleinknecht DFS (Dental Fear Survey) yang berguna untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien dewasa awal dalam bidang perawatan gigi yang terdiri dari 20 item pertanyaan yang dikelompokkan menjadi tiga dimensi meliputi penghindaran perawatan janji temu dengan dokter gigi, reaksi fisiologis pasien, dan rangsangan terhadap kecemasan gigi tertentu. Hasil: Hasil uji Spearman didapatkan signifikasi <0,05 yang artinya terdapat hubungan pada faktor sosiodemografi dengan kecemasan perawatan di dokter gigi di RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin. Kesimpulan: Faktor sosiodemografi yang meliputi usia, jenis kelamin, dan sosial ekonomi berhubungan dengan tingkat kecemasan perawatan di dokter gigi pasien dewasa awal.
Kata Kunci: Kecemasan Dental, Sosiodemografi, Dewasa Awal, Jenis Kelamin, Sosial Ekonomi