Abstract:
Pembuangan limbah cair tahu langsung ke sungai menjadi penyebab tingginya pencemaran sungai. Proses pengolahan limbah menggunakan bahan kimia dapat menurunkan parameter pencemar pada air limbah yang berdampak negatif bagi lingkungan. Kitosan adalah jenis polimer alami yang mempunyai sifat dapat menyerap dan penggumpal yang baik, serta dapat meningkatkan reaktivitas dalam pembuatan turunannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kitosan sisik ikan gabus terhadap penurunan kadar BOD, COD, TSS, pH dan kekeruhan limbah cair industri tahu. Sisik ikan gabus mengandung kitosan yang dapat digunakan sebagai adsorben. Pembuatan kitosan menggunakan metode deasetilasi lalu serbuk kitosan di uji gugus fungsi menggunakan FTIR. Penelitian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode Titrimetrik-Winker untuk pengujian BOD, metode Titrimetrik-Permanganat untuk pengujian COD dan menggunakan alat ukur berupa spektrofotometer, pH meter dan turbidity meter. Variasi penelitian dilakukan pada dosis massa kitosan yaitu 8 mg, 12 mg, dan 16 mg. Karakteristik kitosan didapatkan derajat deasetilasi 80,57 %. Hasil yang didapat adalah tidak ada perbedaan secara nyata pada pengaruh yang signifikan antara massa kitosan sisik ikan gabus terhadap penurunan kadar BOD (p-value > 0,05) dan ada ada perbedaan secara nyata pada pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar COD, TSS dan kekeruhan (p-value < 0,05). Adapun efisiensi removal tertinggi pada uji kadar BOD, COD, TSS, dan kekeruhan adalah kitosan dengan massa 16 mg/200 ml dengan persentase berturut-turut 10,45%, 22,39%, 41,26%, dan 70,89% sedangkan penurunan kadar pH menggunakan kitosan tidak efektif untuk pengolahan limbah cair tahu.