Abstract:
Pasien stroke umumnya mengalami gejala sisa yang menyebabkan pasien
mengalami disabilitas fisik yang bisa menimbulkan hilangnya produktivitas dan
penurunan kualitas hidup. Peningkatan pemenuhan perawatan diri bertujuan
untuk mempertahankan kesejahteraannya sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup yang dituntut oleh fisik manusia. Untuk mengetahui hubungan pemenuhan
kebutuhan perawatan diri dengan kualitas hidup pasien stroke di wilayah
Puskesmas Kota Banjarbaru. Menggunakan studi korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 37 responden dalam waktu
pengambilan data yaitu Februari – Maret 2023. Teknik sampling yang digunakan
adalah total sampling. Bantuan ringan dalam perawatan diri dibutuhkan mayoritas
responden yaitu 20 responden (54,1 %) sedangkan 16 orang (43,2 %) memiliki
kualitas hidup baik. Terdapat hubungan antara kebutuhan perawatan diri dengan
kualitas hidup pasien stroke dengan hasil p-value <0,005, yaitu 0,000 dan bersifat
searah atau bernilai positif dengan angka koefisien korelasi 0,679. Adanya
hubungan yang signifikan antara perawatan diri dengan kualitas hidup
terhubungan pada perubahan status kemandirian. Perubahan status kemandirian
disebabkan oleh penurunan fungsional yang biasa terjadi karena komplikasi
sehingga mengalami ketergantungan terhadap orang terdekat yang seiring
berjalannya waktu akan menurunkan keyakinan dan pandangan hidupnya.
Kata kunci: Strok, perawatan diri, kualitas hidup.