Abstract:
Mamalia bergantung pada komunitas mikroba usus mutualistik untuk memberikan mereka energi. Mikrobiota dapat dianggap sebagai komunitas mikroorganisme yang hidup dalam suatu lingkungan spesifik. Dengan menganggap tubuh ruminansia (seperti bekantan) sebagai sebuah lingkungan, maka mikrobiota pada tubuh ruminansia merupakan keseluruhan komunitas mikroorganisme yang hidup pada permukaan dan beberapa lokasi anatomis dalam tubuh hewan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis komposisi komunitas mikroba pada feses bekantan (Nasalis larvatus Wurmb.) yang di pusat transit dan habitat alami bekantan, yakni Pulau Curiak dan Pulau Bakut, Sungai Barito dengan pendekatan metagenomik. Penelitian ini dimulai dengan persiapan yang meliputi studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian, dan perijinan, serta pengambilan sampel, setelah itu dilakukan analisis lalu dikirimkan ke PT Genetika Science untuk analisis NGS. Hasil menunjukkan perbandingan keberadaan bakteri pada saluran pencernaan beberapa primata dengan mikrobiota pada saluran pencernaan N. larvatus di tingkat filum. Beberapa filum bakteri yang dimiliki N. larvatus juga terdapat pada primata lain, menunjukkan bahwa bakteri tersebut lazim berada pada saluran pencernaan primata seperti filum Firmicutes, Bacteroidetes, Proteobacteria, dan Actinobacteria. Beberapa filum seperti Spirochaetes, Acidobacteria, Verrucomicrobia, dan Cyanobacteria tidak terdapat pada seluruh spesies primata. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk mengeksplorasi hubungan antara komposisi mikroba usus Bekantan dan pola makannya.