Abstract:
Meningkatkan keberhasilan perbanyakan pisang Tundang menggunakan kultur
jaringan membutuhkan zat pengatur tumbuh seperti sitokinin sintetis maupun alami
thidiazuron dan air kelapa. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada interaksi antara Thidiazuron dengan air kelapa terhadap pertumbuhan eksplan
pisang varietas Tundang dan mengetahui kombinasi konsentrasi Thidiazuron dengan air
kelapa yang memberikan pertumbuhan eksplan pisang varietas Tundang terbaik. Penelitian
ini dilaksanakan pada September - November 2019, di Laboratorium Kultur Jaringan
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat
69
Banjarbaru. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)factorial.
Faktor pertama adalah air kelapa (A) dengan 4 taraf, yaitu 0%, 5%, 10%,15%, dan 20%.
Faktor kedua adalah Thidiazuron (T) dengan 3 taraf, yaitu 0 mg L-1, 0,5 mg L-1, 1,0 mg
L-1, dan 1,5 mg L-1 yang masing-masing perlakuan terdiri dari 2 ulangan dengan 4 sampel
untuk setiap kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi
pemberian air kelapa dan Thidiazuron memberikanpengaruh yang sangat nyata terhadap
persentase hidup eksplan, jumlah tunas, waktu merekah bonggol, persentase kontaminasi,
dan persentase browning. Perlakuan pemberian air kelapa dengan penambahan
Thidiazuron, belum mampu mempercepat waktu muncul tunas dan waktu merekah
bonggol, serta belum mampu menurunkan persentasi kontaminasi dan browning.
Kata kunci: kultur jaringan, pisang, zat pengatur tumbuh.