Abstract:
ABSTRAK
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN LICHEN DI KAWASAN
WISATA DANAU TAMIYANG DESA MANDIKAPAU BARAT
KABUPATEN BANJAR
(Oleh: Muzdhalifah, Anang Kadarsah, Krisdianto; 2023; 57 Halaman)
Lichen merupakan gabungan antara alga (photobiont) dan fungi (mycobiont)
sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Pertumbuhan
lichen sangat dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik seperti suhu udara,
kelembaban udara, dan intensitas cahaya serta jenis substrat tempat tumbuhnya
lichen tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis lichen yang
ditemukan, mengetahui bagaimana sebaran dan kelimpahan lichen terkait status
kualitas udara pada kawasan wisata Danau Tamiyang di desa Mandikapau Barat.
Metode dalam penelitian ini adalah menentukan lokasi pengambialn sampel,
pengambilan sampel lichen, pengukuran parameter lingkungan, identifikasi lichen,
dan analisis data yang meliputi perhitungan jumlah jenis koloni lichen, indeks
keanekaragaman lichen, dan indeks kelimpahan relatif. Hasil penelitian ini
ditemukan sebanyak 11 jenis dengan jumlah total sebanyak 1945 koloni lichen per
100 m2. Tipe talus yang paling banyak ditemukan adalah tipe crustose (64%).
Indeks Keanekaragaman lichen semua stasiun menunjukkan keanekaragaman
sedang, Stasiun 1 (H’=1.69), Stasiun 2 (H’=1.73), dan Stasiun 3 (H’=1.87). Indeks
Kelimpahan Relatif tertinggi dari semua stasiun yaitu Graphis sp. (20.59%),
Lepraria sp. (17.09%), dan Cryptocenia sp. (13.33%). Lichen yang toleransi
terhadap polusi udara akan tetap beradaptasi dan bertahan hidup, sedangkan lichen
yang sensitif akan akan sulit bertahan hidup dan mati.
Kata Kunci: lichen, talus, keanekaragaman, kelimpahan.