Abstract:
Resiliensi secara akademik dalam konteks perguruan tinggi diartikan sebagai kemampuan menghadapi tantangan, kesulitan, dan tekanan dalam sering akademik secara efektif. Fenomena yang sering terjadi di perguruan tinggi tidak jarang sejumlah mahasiswa dapat mencapai, melalui dan menyelesaikan tahap demi tahap dengan baik, namun ada pula yang tidak selesai dan gagal dalam prosesnya. Sebagai seorang mahasiswa maka tuntutan semakin besar karena dituntut untuk mampu menunjukkan hasil yang maksimal dalam proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama masa studinya. Tuntutan ini dapat menimbulkan berbagai macam kesulitan yang dialami oleh mahasiswa sehingga dapat mempengaruhi pembentukan identitas, fungsi sosial, emosional, fisik dan akademik mahasiswa.
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat, populasi dalam penelitian ini berjumlah 73 orang dari angkatan tahun 2017 dan 2018. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 73 yang diambil dengan menggunakan total sampling.
Hasil Penelitian menunjukan terdapat pengaruh variabel kemampuan berpikir positif secara positif signifikan terhadap resiliensi akademik dengan hasil R2 0,552 terhadap resiliensi akademik. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh berpikir positif dan dukungan keluarga terhadap resiliensi akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi pada program studi Pendidikan ekonomi FKIP ULM sebesar 55,2%.
Kata kunci : Berpikir Positif, Dukungan Keluarga, Resiliensi Akademik