Abstract:
Permasalahan penelitian ini yaitu rendahnya aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Penyebab dari permasalahan tersebut adalah pembelajaran bersifat satu arah, suasana belajar kurang menyenangkan, siswa kurang terlibat aktif dalam memecahkan masalah dan pembelajaran kurang bermakna. Upaya yang dapat dilakukan ialah dengan menggunakan model SISI CERIA yaitu kombinasi model PBL (problem based learning), Talking Stick dan Course Review Horay. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru serta menganalisis aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dalam muatan matematika materi bangun datar pada kelas IV.
Penelitian ini menggunakan jenis PTK, yang dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Kolam Makmur Kab.Barito Kuala tahun pelajaran 2022/2023 berjumlah 26 siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis siswa. Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes tertulis secara kelompok dan individu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis yang dijabarkan dengan tabel, grafik dan interpretasi dengan persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 sampai 3 mendapat skor 25 menjadi skor 32. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 sampai 3 meningkat dari skor 50% menjadi 100% secara klasikal. Keterampilan berpikir kritis pada pertemuan 1 sampai 3 meningkat dari 42% sampai 88% secara klasikal, sehingga berdampak pada hasil belajar aspek kognitif dari 35% hingga 96%. Hasil belajar afektif pada pertemuan 1 sampai 3 terjadi peningkatan dari 46% hingga 96%. Hasil belajar psikomotorik pertemuan 1sampai 3 meningkat dari 38% menjadi 92% secara klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model SISI CERIA dapat meningkatkan aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat disarankan kepada kepala sekolah sebagai pembinaan guru-guru. Bagi guru dapat dijadikan sebagai alternative dalam memilih model pembelajaran. Dan bagi peneliti lain sebagai referensi dalam memunculkan inovasi model-model pembelajaran khususnya di sekolah dasar.