Abstract:
ABSTRAK
Kain Sasirangan adalah kain khas Banjarmasin dan masyarakat di Sungai Jngah mencari nafkah dari kegiatan ini. Para pengrajin tidak berusaha mengolah limbah dan membuang limbah langsung ke sungai dengan cara yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Metodologi penelitian ini meliputi kondisi eksisting limbah cair, karakteristik limbah cair dan lokasi industri Sasiranga. Pengumpulan data sekunder meliputi peta wilayah dan HSPK kota Banjarmasin. Selanjutnya, tentukan pengolahan air tergantung pada area. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kondisi air limbah saat ini dilaporkan melalui survei dan wawancara, konsumsi air yang dilaporkan per hari adalah 750 liter/hari dan waktu penggunaan adalah 7 hari per minggu. Waktu operasi adalah 8 jam/hari. Cara pengolahan kain sasirangan dimulai dengan persiapan alat dan bahan, penyiapan kain, peleburan, pencelupan, penghilangan bahan penahan, dan pencucian, penjemuran hingga pengemasan. Teknologi yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah yang tepat di Sungai Jingah adalah lahan basah karena lahan yang belum dikembangkan cukup luas dan bukan merupakan kawasan pemukiman.
Kata kunci: IPAL, sasirangan, limbah cair, wetland