Abstract:
ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 4 HULU SUNGAI TENGAH (Oleh: Saidatun Nikmah; Pembimbing: Mella Mutika Sari, Maya Istyadji; 160 halaman)
ABSTRAK
Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Perlu adanya usaha untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, yaitu salah satunya melalui perubahan sistem kurikulum. Kurikulum Merdeka sebagai bentuk kurikulum yang terbaru dalam dunia pendidikan juga pasti tidak akan terlepas dari problematika di dalam penerapannya. Perlu adanya identifikasi mengenai pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah yang diteliti secara mendalam, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan yang bermanfaat dalam memperbaiki pelaksanaan program tersebut kedepannya. Salah satu sekolah yang telah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka adalah SMP Negeri 4 Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memberikan deskripsi secara mendalam tentang implementasi Kurikulum Merdeka pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 4 Hulu Sungai Tengah. Informan pada penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, 1 guru IPA, dan 10 siswa kelas VII SMP Negeri 4 Hulu Sungai Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 4 Hulu Sungai Tengah masih dalam tahap adaptasi oleh guru dan peserta didik. (2) Respon peserta didik positif karena guru memberikan pembelajaran dengan metode yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. (3) Faktor pendukung terhadap implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu guru yang mumpuni dalam penggunaan teknologi, motivasi diri guru, adanya pelatihan mandiri dan komunitas belajar, konsep pembelajaran yang lebih kontekstual, serta adanya aplikasi PMM. (4) Sedangkan faktor penghambatnya, yaitu guru masih belum paham betul dalam menerapkan Kurikulum Merdeka terutama untuk P5, jadwal mengajar yang padat karena jumlah guru sedikit, adanya tugas tambahan untuk guru, serta mispemahaman terhadap Kurikulum Merdeka.
Kata kunci: Implementasi Kurikulum Merdeka, pembelajaran IPA