Abstract:
Seseorang yang pertama kali bertemu dengan orang yang baru dikenalnya, pasti merasakan ketidaknyamanan dan cemas pada saat awal interaksi. Hal ini telah dibahas dalam Teori Pengurangan Ketidakpastian yang dicetuskan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese yang menjelaskan bagaimana suatu komunikasi dapat mengurangi ketidakpastian antara dua individu asing yang terlibat dalam percakapan satu sama lain untuk pertama kali. Penelitian ini akan berfokus pada strategi pasif pengurangan ketidakpastian yang merupakan strategi dimana ketika seseorang mengamati tanpa orang itu sadari secara online serta penggunaan media Instagram yang digunakan sebagai media untuk seseorang mengamati orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut. Jika dikaitkan dengan strategi pasif di Instagram yang mana akan mempengaruhi self-disclosure maka dapat membuat sebuah hubungan bergerak menjadi lebih dekat dari sebelumnya sehingga penelitian ini dapat mengetahui sejauh mana self-disclosure dapat berkembang jika sebelumnya telah melakukan pencarian informasi. Pemilihan strategi pasif untuk mengurangi ketidakpastian dikelompokkan berdasarkan pada hubungan pertemanan, romantis, dan profesional. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, bahwa komunikator akan termotivasi mencari informasi menggunakan strategi pasif di Instagram berdasarkan pertimbangan antara ketidakpastian dan harapan. Kemudian juga menemukan bahwa strategi pasif di Instagram memenuhi enam dari delapan aksioma yang ada pada teori pengurangan ketidakpastian antara lain aksioma 1 (komunikasi verbal), aksioma 3 (pencarian informasi), aksioma 4 (keakraban, aksioma 6 (kesamaan), aksioma 7 (selera), dan aksioma 8 (interaksi jaringan sosial), serta menginisiasi adanya self-disclosure pada pertemuan tatap muka sehingga hubungan dapat berkembang lebih cepat.