Abstract:
Kebutuhan gliserol sebagai bahan baku yang banyak digunakan dalam pembuatan produk diberbagai bidang, membuat pendirian pabrik Gliserol ini sangat berpotensi untuk meningkatkan perkembangan industri. Direncanakan pendirian pabrik kimia dengan produk gliserol pada tahun 2028 dengan kapasitas 150.000 ton/tahun di daerah Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Luas tanah yang diperlukan sebesar ±35.540 m2. Pabrik direncanakan beroperasi selama 330 hari dengan pekerja yang diperlukan sebanyak 132 orang.
Produk gliserol dibentuk dari alil alkohol dan hidrogen peroksida melalui proses hidroksilasi. Reaksi hidroksilasi merupakan reaksi oksidasi dalam fasa cair, dengan hidrogen peroksida sebagai pengoksidatornya. Reaksi berlangsung di dalam Reaktor Batch Tangki Berpengaduk dengan kondisi operasi 50? dan tekanan 1 atm. Katalisator yang digunakan adalah tungsten trioksida. Reaksi berjalan secara eksotermis, sehingga diperlukan pendingin berupa coil untuk menjaga suhu di dalam reaktor. Hasil bawah dari evaporator yang berupa gliserol yang telah dipekatkan akan dipompakan menuju menara distilasi untuk dimurnikan hingga 99%. Gliserol dari bottom menara distilasi kemudian ditampung di dalam tangki penyimpanan produk.
Kebutuhan air untuk menunjang kebutuhan operasional pabrik dipasok dari Sungai Citarum yang melintasi Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dari hasil perhitungan analisa ekonomi, didapatkan modal tetap sebesar Rp 598.533.448.539,85 dan total penjualan sebesar Rp 5.961.821.802.195,46. Percent Return Of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 26?n sesudah pajak 17%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,8 tahun dan sesudah pajak 3,7 tahun. Sehingga, diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 42,30?n Shut Down Point (SDP) sebesar 25,92%. Berdasarkan evaluasi tersebut, maka pendirian pabrik gliserol dengan kapasitas 150.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan