Abstract:
ABSTRAK
Ihsan, Muhammad Aidi Noor (2023) Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Muatan PPKn Menggunakan Model Project pada Siswa Sekolah Dasar Skripsi Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing: Akhmad Riandy Agusta, M. Pd.
Kata Kunci: , Aktivitas Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis, Model PROJECT.
Permasalahan pada penelitian ini adalah proses pembelajaran belum menekankan pada melatih anak untuk berpikir secara kreatif menanggapi isu permasalahan kewarganegaraan, proses pembelajaran yang disajikan seharusnya melatih siswa untuk bertanggung jawab tugas yang diberikan, tetapi proses pembelajaran yang dilakukan didominasi bekerja secara mandiri dengan tugas yang cenderung monoton, pembelajaran PPKn menuntut siswa untuk memiliki jiwa demokratis yang dapat dilatih dari proses pembelajaran berkelompok yang didalamnya terdapat aktivitas mengambil keputusan terbaik dengan jalan musyawarah. Namun yang terjadi siswa tidak terlibat aktif dalam memberikan saran dan masukan untuk mengambil keputusan terbaik, dalam proses pembelajaran juga ditemui siswa yang memaksakan pendapatnya hingga tidak menghargai pendapat orang lain. permasalahan PPKn berdampak pada aktivitas siswa yang rendah. Permasalahan lain ditunjukkan dengan siswa belum terampil melakukan penjelasan sederhana,menganalisis argument yang disampaikan guru, tidak terampil menemukan sumber ajar selain yang dibagikan oleh guru, belum mampu untuk membuat kesimpulan secara deduksi dan induksi, belum mengidentifikasi asumsi, dan belum terampil mengatur strategi untuk penyelesaian masalah PPKn , hal ini berdampak pada keterampilan berpikir kritis siswa yang rendah.
Hal tersebut disebabkan pembelajaran bersifat satu arah, belum menggunakan media pembelajaran yang konkret dan menarik perhatian siswa, belum menerapkan aktivitas pembelajaran yang bermakna seperti menganalisis permasalahan dan mencari solusi pemecahan masalah yang tepat dengan mengaitkan konsep PPKn pada kehidupan sehari-hari, belum menerapkan model pembelajaran yang fokus pada pengembangan setiap indikator keterampilan berpikir kritis, Dampak apabila masalah ini tidak diatasi adalah siswa menjadi pribadi yang pasif, tidak mampu menganalisis dan mengaitkan konsep-konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, tidak terampil berpikir kritis di era revolusi industri 4.0, serta tidak mampu memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model PROJECT dalam pembelajaran PPKn. Model ini merupakan kombinasi dari model pembelajaran Problem Based Learning, Jigsaw dan Make A Match. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran PROJECT.
Penelitian ini menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan, aktivitas, berpikir kritis dan hasil belajar melalui sebuah solusi yaitu model pembelajaran inovatif PROJECT. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan menerapkan seluruh tahapan PTK yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Simpang Empat 4 Kabupaten Banjar yang berjumlah 8 orang siswa terdiri dari 3 orang siswa laki-laki dan 5 orang siswa perempuan, pada semester II tahun ajaran 2022/2023. Data yang dikumpulkan merupakan data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan keterampilan berpikir kritis, kemudian menggunakan data kuantitatif yang diperoleh hasil belajar siswa melalui teknik yang diperoleh tes tertulis secara individu dan kelompok. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis keterkaitan antar aspek penelitian yang dijabarkan menggunakan tabel, grafik dan interpretasi dengan persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 memperoleh skor 45, hasil ini selalu meningkat disetiap pertemuan hingga pertemuan terakhir mencapai skor 48. Siswa yang memperoleh kriteria cukup aktif pada aspek aktivitas siswa pertemuan 1 dengan persentase 37,5%, hasil ini terus meningkat hingga pertemuan akhir mencapai persentase 87,5%. Selanjutnya siswa yang memperoleh kriteria cukup terampil pada aspek keterampilan berpikir kritis pada pertemuan 1 dengan persentase 37,5%, hasil ini terus meningkat disetiap pertemuannya hingga pada pertemuan terakhir mencapai persentase 87,5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PROJECT dapat meningkatkan aktivitas, dan keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa.