Abstract:
Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas siswa, motivasi belajar siswa, keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar. Hal tersebut disebabkan kurangnya perlibatan siswa dalam pembelajaran, siswa kesulitan mengerjakan soal secara berkelompok, siswa belum memahami konsep materi dan siswa hanya menghapalkan materi. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan model pembelajaran PANTING dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbaikan kualitas aktivitas guru, menganalisis aktivitas belajar, peningkatan motivasi belajar siswa, peningkatan keterampilan berpikir kritis dan peningkatan hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V semester genap SDN 1 Murung A tahun pelajaran 2022/2023, dengan jumlah siswa sebanyak 14 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, angket motivasi belajar siswa dan keterampilan berpikir kritis siswa. Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes tertulis secara individu. Analisis data dihitung berdasarkan skala persentase dan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 mencapai kriteria cukup baik, pertemuan 2 mencapai kriteria baik, pertemuan 3 mencapai kriteria baik, dan pertemuan 4 mencapai kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 mencapai kriteria sebagian kurang aktif, pertemuan 2 mencapai kriteria aktif, pertemuan 3 mencapai kriteria aktif, dan pertemuan 4 mencapai kriteria sangat aktif. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pada pertemuan 1 mencapai 35,71%, pertemuan 2 mencapai 50%, pertemuan 3 mencapai 71,42%, dan pertemuan 4 mencapai 92,85%. Motivasi belajar siswa pada pertemuan 1 mencapai 35,71%, pertemuan 2 mencapai 57,14%, pertemuan 3 mencapai 71,42%, dan pertemuan 4 mencapai 85,71%. Keterampilan berpikir kritis pada pertemuan 1 mencapai 21,42%, pertemuan 2 mencapai 57,14%, pertemuan 3 mencapai 78,57%, dan pertemuan 4 mencapai 85,71%.
Berdasarkan hasil temuan ini dapat disimpulkan bahwa model PANTING dapat meningkatkan aktivitas, motivasi, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Disarankan penggunaan model tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.