Abstract:
Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis,mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi dan kolaborasi. Akan tetapi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran di Sekolah Dasar belum sesuai dengan harapan. Siswa belum mampu berinteraksi dan bekerjasama dengan baik materi keberagaman budaya indonesia mengenai keberagaman suku, Bahasa dan rumah adat daerah. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan ini yaitu menggunakan model Problem Based Learning, Teams Games Tournament, Course Review Horay. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model PBL, TGT, Dan CRH. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Benua Anyar 2 Banjarmasin yang berjumlah 24 orang.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan siswa. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis dan cross tabulasi dijabarkan dengan tabel, grafik dan interpretasi dengan persentase.
Kegiatan ini berlangsung sebanyak 4 kali pertemuan, dengan hasil aktivitas guru pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat dari skor 23 dengan kriteria baik menjadi 28 dengan kriteria sangat baik. Observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 sampai 4 secara klasikal meningkat dari 33,33?ngan kriteria cukup aktif menjadi 83,33?ngan kriteria sangat aktif. Hasil belajar aspek kognitif siswa pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat dari 33,33% menjadi 100% (klasikal). Hasil belajar siswa pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat dari 33,33% menjadi 95,83% (klasikal). Berdasarkan penelitian ini maka model PBL, TGT, dan CRH. dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa penggunaan model PBL, TGT, Dan CRH. dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Adapun saran bagi kepala sekolah, guru dan peneliti lain adalah agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi.