Abstract:
MTsN 1 Hulu Sungai Selatan adalah sekolah yang memiliki input siswa dengan latar belakang motivasi belajar siswa yang kurang maksimal, dikarenakan pengaruh kekuatan-kekuatan dari lingkungannya yang mendorong untuk tidak berprestasi di sekolah, seperti teman sebaya yang selalu mengajaknya bermain dan bercanda saat masih dalam jam pelajaran, atau lingkungan keluarga yang kurang memberikan perhatian atau apresiasi terhadap prestasi belajarnya.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan di MTsN 1 Hulu Sungai Selatan: (1) Bagaimana motivasi belajar siswa kelas VII; (2) peran guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII; (3) hambatan-hambatan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi, data/menarik kesimpulan.
Hasil penelitian adalah: (1) motivasi pembelajaran materi IPS di MTsN 1 Hulu Sungai Selatan masih kurang maksimal ini dapat diketahui pada awal jam pelajaran siswa masih belum siap untuk mengikuti pembelajaran, ada yang masih di luar kelas dan kurangnya persiapan siswa mengikuti pembelajaran dan pada saat guru menjelaskan materi di depan kelas banyak siswa yang tidak fokus memperhatikan, ada siswa yang ribut dan bercanda dengan teman sebangku membuat kondisi kelas tidak kondusif. (2) Guru IPS berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, dengan membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar, serta guru menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar agar tidak monoton maka akan menarik minat siswa untuk belajar. (3) Upaya guru meningkatkan motivasi siswa mendapati kendala, seperti sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam menunjang pembelajaran, di sisi lain siswa yang ribut menjadi pusat perhatian di kelas sehingga siswa yang lain tidak fokus belajar, siswa yang bercanda dengan teman sebangku mempengaruhi jalannya pembelajaran, serta kurangnya perhatian keluarga terhadap prestasi pendidikan siswa.