Abstract:
ABSTRAK
Umarsono (2023) “Meningkatkan Aktivitas Dan Keterampilan Berpikir Kritis Belajar
Siswa Muatan Ipa Dengan Model “Proses” Pada Siswa Kelas V”. Skripsi
Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing Akhmad
Riandy Agusta, M. Pd.
Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Berpikir Kritis, Hasil Belajar, PROSES
Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar dan berpikir
kritis pada pembelajaran IPA. Hal tersebut disebabakan pembelajaran masih bersifat
monoton, model pembelajaran tidak bervariasi dan tidak menarik, pembelajaran masih
berpusat pada guru (teacher center) serta siswa masih sulit memahami konsep materi.
Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model
PROSES dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
aktivitas, keterampilan berpikir kritis, dan menganalisis hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan
dalam 4 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Telaga Biru 6
Banjarmasin yang berjumlah 30 orang siswa terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 18
orang siswa perempuan. Data yang diambil merupakan data kualitatif diperoleh melalui
observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan keterampilan berpikir kritis siswa kemudian
menggunakan data kuantitatif untuk hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes
tertulis secara kelompok dan individu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
teknik deskripsi analisis dan cross tabulasi dijabarkan dengan tabel, grafik dan
interpretasi dengan persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1
memperoleh skor 35, pertemuan 2 memperoleh skor 41, pertemuan 3 memperoleh skor
45 dan pertemuan 4 meningkat memperoleh skor 51. Aktivitas siswa pada pertemuan 1
memperoleh persentase 37%, pertemuan 2 memperoleh persentase 53%, pertemuan 3
memperoleh persentase 70?n pertemuan 4 memperoleh persentase 87%. Adapun
berpikir kritis siswa pada pertemuan 1 memperoleh persentase 43%, pertemuan 2
memperoleh persentase 52%, pertemuan 3 memperoleh persentase 67?n pertemuan
4 memperoleh persentase 87%. Untuk ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada
pertemuan 1 memperoleh persentase 50%, pertemuan 2 memperoleh persentase 70%,
pertemuan 3 memperoleh persentase 83?n pertemuan 4 memperoleh persentase
90%.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
PROSES dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan
berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa. Adapun saran bagi kepala sekolah, guru dan
peneliti lain agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam menggunakan
model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa,
keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar pada siswa.