Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa, hal ini disebabkan siswa belum mampu memahami konsep pembelajaran matematika yang disampaikan, kurangnya menekankan kemampuan berpikir siswa, dan siswa kurang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning, Open-Ended Learning, dan Pair Checks. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pecahan di kelas IV SDN Kelayan Selatan 2 Banjarmasin.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan. Setting penelitian dilakukan di SDN Kelayan Selatan 2 Banjarmasin pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 13 orang tahun ajaran 2022/2023. Jenis data pada penelitian ini yaitu data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa pada proses pembelajaran, serta data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes tertulis. Analisis data dihitung berdasarkan dari skala persentase dan indikator ketuntasan belajar yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan pertama mencapai kriteria “Baik”, pertemuan kedua mencapai kriteria “Baik”, dan pertemuan ketiga mencapai kriteria “Sangat Baik”. Aktivitas siswa pertemuan pertama mencapai kriteria “Cukup Aktif”, pertemuan kedua mencapai kriteria “Aktif”, dan pertemuan ketiga mencapai kriteria “Sangat Aktif”. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan pertama belum tuntas, pertemuan kedua belum tuntas, dan pertemuan ketiga telah mencapai ketuntasan klasikal.
Berdasarkan hasil temuan ini dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning, Open-Ended Learning, dan Pair Checks dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika materi pecahan siswa kelas IV SDN Kelayan Selatan 2 Banjarmasin. Saran yang dikemukakan peneliti yaitu penggunaan model tersebut dapat menjadi alternatif guru untuk memperbaiki proses pembelajaran guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pecahan, atau pada materi pembelajaran lainnya yang cocok.