Abstract:
Burung air adalah jenis burung yang seluruh hidupnya berkaitan dengan daerah perairan dalam mendapatkan sumber daya makanan. Populasi burung memegang peranan utama dalam mempertahankan keseimbangan ekologi di alam dimana burung berperan sebagai penyebar biji, pemangsa serangga, membantu penyerbukan dan mempercepat pelapukan kayu-kayu busuk. Salah satu pengembangan Booklet berbasis potensi lokal yang dapat dikembangkan ialah keragaman famili Alcedinidae yang dapat diaplikasikan pada materi pembelajaran keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan keragaman famili Alcedinidae di tepi sungai Mangkusip, (2) mendeskripsikan validitas Booklet yang dikembangkan tentang keragaman famili Alcedinidae di tepi Sungai Mangkusip Desa Tanta Kabupaten Tabalong sebagai suplemen pembelajaran Keanekaragaman Hayati di SMA, dan (3) mendeskripsikan kepraktisan Booklet yang dikembangkan tentang keragaman famili Alcedinidae di tepi Sungai Mangkusip Desa Tanta Kabupaten Tabalong sebagai suplemen pembelajaran Keanekaragaman Hayati di SMA. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research Development) yang pada mengacu pada model metode penelitian ini merupakan pengembangan model Plomp (1997) yang terdiri atas 5 fase yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase Realisasi atau Konstruksi, (4) Fase tes, evaluasi dan revisi, dan (5) fase implementasi. Sampel yang diamati dalam penelitian ini adalah semua famili Alcedinidae di tepian sungai Mangkusip Desa Tanta dengan menggunakan teknik pengamatan IPA-Count. Hasil yang diperoleh yaitu (1) terdapat empat spesies famili Alcedinidae yaitu Todirhamphus chloris, Alcedo meninting, Halcyon smyrnensis, dan Pelargopsis capensis. (2) Hasil uji validitas memperoleh hasil Sangat valid. (3) Hasil uji kepraktisan mendapatkan hasil sangat baik, berdasarkan hal tersebut maka Booklet dapat digunakan sebagai suplemen pembelajaran. Booklet yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan sebagai suplemen pembelajaran yang digunakan terutama pada pembelajaran Biologi yang mengedepankan potensi kearifan lokal.