Abstract:
Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan pembelajaran menjadi kurang menarik, pembelajaran yang bersifat satu arah dan kurangnya kesempatan siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Salah satu upaya dalam meningkatkan aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa yaitu menggunakan model pembelajaran PERSAHABATAN. Model ini merupakan kombinasi dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Somatic, Auditory, Visual, Intellectually (SAVI), Number Head Together (NHT). Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan sebanyak pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kelayan Timur 9 Banjarmasin. Jumlah siswa 12 terdiri dari 7 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas siswa, keterampilan berpikir krits dan hasil belajar. Data kuantitatif diperoleh menggunakan teknik deskriptif analisis dijabarkan dengan tabel, grafik dan interpretasi dengan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas siswa, guru, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dari pertemuan I sampai pertemuan IV mencapai standar yang diharapkan sesuai indikator keberhasilan. Pada pertemuan IV, faktor aktivitas guru mencapai kriteria “sangat baik”, aktivitas siswa mencapai 83?ngan kriteria “sangat aktif”. Keterampilan berpikir kritis siswa mencapai 83?ngan kriteria “sangat kritis”. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan pada pertemuan IV dengan ketuntasan klasikal 100?ngan kriteria “tuntas”.
Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa model PERSAHABATAN dapat meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis, dan hasil belajar siswa. disarankan penggunaan model tersebut sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas guru, siswa, keterampilan berpikir kritis yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.