Abstract:
Oryctes rhinoceros menyerang titik tumbuh sehingga menghambat pertumbuhan tanaman muda. Serangan berat pada kelapa sawit umur 1-2 tahun mengakibatkan titik tumbuh (daun tombak) patah dan membusuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian letak feromon (ethyl 4-methyloctanoate) terhadap jumlah hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) tertangkap pada pertanaman kelapa sawit (Elais guineensis). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketinggian letak feromon (ethyl 4-methyloctanoate) yang paling efektif terhadap jumlah hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros)tertangkap pada pertanaman kelapa sawit (Elais guineensis). Metode yang digunakan adalah yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan sehingga ada 25 satuan percobaan. Perlakuan pada Tinggi Perangkap (P) adalah, P1: Perangkap dengan ketinggian 2 m, P2: Perangkap dengan ketinggian 2,5 m, P3: Perangkap dengan ketinggian 3 m, : Perangkap dengan ketinggian 3,5 m, P5: Perangkap dengan ketinggian 4 m.Hasil penelitian menunjukkan Ketinggian letak Feromon(Ethyl 4-methyloctanoate) berpengaruhterhadap kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L) yang tertangkap pada tanaman kelapa sawit (Elais guineensis). Perlakuan P2 dengan ketinggian 2,5 m merupakan perlakuan yang paling efektif. dalam memerangkap kumbang tanduk (Oryctes rhinocerosL ) dengan rata-rata 96 imago setiap minggunya