Abstract:
Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian sering menimbulkan permasalahan terkait dengan tingkat kesuburannya yang rendah dan biofisik lahan yang rapuh. Untuk meningkatkan produktivitas lahan gambut di Kalimantan Selatan, alternatif teknologi pengelolaan lahan yang dapat dilakukan adalah penambahan kompos. Ampas kopi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang ekonomis dan ramah lingkungan karena didalamnya terkandung unsur hara makro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Limbah kopi memenuhi syarat sebagai bahan kompos, namun kandungan unsur dalam limbah kopi masih dalam bentuk senyawa, sehingga diperlukan pengomposan agar didapatkan hara makro dalam bentuk unsur yang dapat diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kompos ampas kopi dalam meningkatkan pH tanah dan pertumbuhan kedelai edamame di tanah gambut. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat mengetahui dosis terbaik kompos ampas kopi dalam meningkatkan pH tanah dan pertumbuhan kedelai edamame. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal. Faktor yang diteliti adalah pemberian kompos ampas kopi pada kedelai edamame dengan 5 perlakuan, antara lain k0 = 0 ton/ha (kontrol), k1 = 5 ton/ha, k2 = 10 ton/ha, k3 = 15 ton/ha, dan k4 = 20 ton/ha kompos ampas kopi. Perlakuan diulang sebanyak lima kali, sehingga dihasilkan 25 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian kompos ampas kopi di tanah gambut dengan 20 ton/ha (k4) berpengaruh nyata dalam meningkatkan pH tanah, tinggi tanaman, dan jumlah daun, masing-masing sebesar 25,71%; 43,88%; 52,77% dibanding kontrol, sedangkan pada parameter warna daun menggunakan metode BWD menunjukkan warna hijau tua pada semua perlakuan kecuali pada kontrol yang memiliki warna daun hijau kekuningan.