Abstract:
Sayuran merupakan salah satu sumber nutrisi yang berguna untuk sistem metabolisme dan antibodi bagi tubuh manusia. Semua kegiatan, seperti budidaya tanaman didorong untuk dilakukan di dalam ruangan dengan konsep urban farming. Salah satu budidaya tanaman indoor yang menjadi tren urban farming saat ini adalah microgreens. Microgreens adalah tanaman muda yang dipanen dan dikonsumsi pada hari-hari awal penanaman. Secara khusus, microgreens sayuran didefinisikan sebagai sayuran yang berbeda dari kecambah dan sayuran hijau lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh berbagai jenis media tanam terhadap hasil dan kualitas microgreens kangkung darat; dan (2) mengetahui jenis media tanam tertentu yang memberikan hasil dan kualitas terbaik dari microgreens kangkung darat. Penelitian ini dilakukan pada November 2021 di rumah kaca Program Studi Agronomi Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian, ULM. Analisis laboratorium dilakukan sejak November 2021 hingga Desember 2021 yang terdiri dari (1) Pengujian kadar klorofil total di Laboratorium Dasar Fakultas MIPA, ULM; dan (2) Pengujian kadar protein dan kadar serat di Laboratorium Gizi dan Pakan Ternak Fakultas Pertanian ULM. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan jenis media tanam sebanyak empat jenis yaitu arang sekam, tanah gambut, pasir dan cocosheet. Perlakuan diulang sebanyak empat kali, sehingga diperoleh 16 satuan percobaan. Sampel untuk uji laboratorium menggunakan ulangan sebanyak tiga kali, sehingga diperoleh 12 satuan percobaan.. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan beberapa jenis media tanam memiliki efek yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman 14 hst (hari setelah tanam) jumlah daun 14 hst, berat basah header 14 hst, kadar klorofil total, dan kadar protein. Media tanam gambut menghasilkan ketinggian tanaman yang lebih tinggi daripada arang sekam dan cocosheet, tetapi tidak jauh berbeda dengan pasir. Media tanam tanah gambut menghasilkan jumlah daun yang lebih tinggi, berat kanopi yang basah, kandungan klorofil total daripada cocosheet dan tidak jauh berbeda dengan arang sekam dan pasir. Kandungan protein tertinggi diproduksi oleh media tanam cocosheet.