Abstract:
Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) sebagai salah satu komoditas sayuran yang produksinya tidak selalu stabil karena terdapat berbagai kendala di lingkungan, baik cuaca yang cepat berubah maupun hama dan penyakit (Trisnawati &Setiawan, 2001). Untuk mencapai produksi yang stabil dengan kondisi lingkungan yang berkelanjutan, perlu dilakukan pengendalian hayati dengan tetap menjaga keselarasan, kerukunan dan keseimbangan lingkungan. aplikasi Trichoderma sp. pada tanah adalah cara yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, selain itu metode ini efektif dalam mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh patogen yang ditularkan melalui tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi durasi perendaman dan waktu aplikasi terbaik untuk menekan perkembangan penyakit layu pada bibit tomat. Penelitian ini dilakukan di Cempaka Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 3 bulan, yaitu dari bulan Januari - Maret 2020. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Randomized Group Design dari dua perlakuan yang berbeda, yaitu variasi perendaman menggunakan Trichoderma sp dan waktu penerapan Trichoderma. Hasil penelitian ini adalah (1) durasi perendaman terbaik adalah dengan menggunakan lama perendaman Trichoderma sp. Selama 10 menit telah mampu menekan penyakit layu tanaman, (2) waktu aplikasi Trichoderma sp yang diperlukan untuk menekan perkembangan penyakit layu pada bibit tomat pada T0, yaitu waktu aplikasi tanpa menggunakan aplikasi Trichoderma sp dan (3) pengobatan variasi perendaman dengan waktu aplikasi berinteraksi dalam pengaruh terhadap penekanan persentase penyakit baik pada pengamatan 2,4,6 dan 8 MST. Tanaman biji tomat mampu menekan persentase penyakit layu tanaman tomat dalam perlakuan dengan Perendaman Trichoderma P1T0, yaitu selama 5 menit dengan aplikasi 0 gram/tanaman, yaitu dengan nilai rata-rata 1,92.