Abstract:
Abstract
Ultisols adalah jenis tanah yang miskin akan unsur hara salah satunya adalah unsur P, dimana unsur hara ini dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Pada Ultisols unsur hara P diikat oleh Al, sehingga ketersediaan unsur hara P bagi tanaman menjadi rendah. Pemberian bahan organik adalah salah satu cara untuk mempercepat proses ameliorasi tanah. Ampas tahu merupakan sampah organik yang mengandung unsur hara dan bisa dijadikan sebagai pupuk organik yang bisa membantu perbaikan unsur hara pada tanah. Ampas tahu mengandung N, P, K, Ca, Mg, dan C organik yang berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berpengaruhnya pemberian bokashi ampas tahu terhadap dinamika fosfat pada tanah Ultisols dan mendapatkan dosis bokashi ampas tahu yang terbaik terhadap ketersediaan fosfat pada tanah Ultisols. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 6 (enam) taraf perlakuan dengan 3 (tiga) kali ulangan sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Perlakuan P0 yaitu tanpa pemberian bokashi, P1 yaitu pupuk P 200 kg.ha-1, P2 yaitu bokashi ampas tahu 12 t.ha-1, P3 yaitu bokashi ampas tahu 24 t.ha-1, P4 yaitu bokashi ampas tahu 12 t.ha-1 dan pupuk P 200 kg.ha-1, P5 yaitu bokashi ampas tahu 24 t.ha-1 dan pupuk P 200 kg.ha-1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian bokashi ampas tahu berpengaruh nyata dan didapatkan dosis terbaik untuk peningkatan pH dan P-tersedia dengan pemberian bokashi ampas tahu 24 t.ha-1 dan pupuk P 200 kg.ha-1. Dosis terbaik untuk menurunkan Al-dd adalah dengan pemberian bokashi ampas tahu 24 t.ha-1 dan pupuk P 200 kg.ha-1.
Keywords: P2O5, Fosfor, Al-dd, Kompos, Limbah tahu