Abstract:
Tomat (Solanum lycopersicum) sebagai salah satu komoditas sayuran yang produksinya tidak selalu stabil karena terdapat berbagai kendala di lingkungan baik itu cuaca yang cepat berubah maupun hama dan penyakit (Trisnawati & Setiawan, 2001). Oleh karena itu diperlukan alternatif pengendalian lainnya yaitu dengan penggunaan agensia hayati. Penggunaan agensia hayati berpotensi tinggi menghambat serangan patogen, mampu beradaptasi dan berkolonisasi pada perakaran tanaman. aplikasi Pseudomonas kelompok fluorescens pada tanah merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, juga efektif mengendalikan penyakit yang disebabkan patogen tular tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama perendaman, waktu periode aplikasi dan interaksi antar perlakuan yang terbaik untuk menekan serangan penyakit layu pada bibit tomat. Penelitian ini dilaksanakan di Cempaka Banjarbaru Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dari dua perlakuan yang berbeda yaitu variasi perendaman dan Waktu aplikasi Pseudomonas kelompok fluorescens. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi perendaman bibit tomat dengan Pseudomonas kelompok fluorescens 100 ml/L selama 1 jam dan aplikasi 7 hari sekali (P2Q2) dapat menurunkan serangan penyakit layu dari 38.33% menjadi 20%, dan meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman tomat.