dc.description.abstract |
Kendala yang dapat menghambat produksi budidaya tanaman adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman, terutama hama ulat. Salah satu hama yang menyerang tanaman yaitu ulat grayak (Spodoptera litura F.). Secara umum dalam pengendalian hama ulat grayak petani menggunakan insektisida kimia yang memiliki dampak negatif yaitu dapat menimbulkan resistensi pada hama sasaran serta permasalahan pencemaran lingkungan. Pengendalian serangan hama secara hayati dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dengan penggunakan pestisida nabati. Salah satu tanaman yang dapat diolah menjadi pestisida nabati untuk pengendalian hama yaitu tanaman pepaya (Carica papaya L.) yang memiliki kandungan senyawa papain merupakan racun kontak yang masuk ke dalam tubuh serangga melalui lubang-lubang alami dari tubuh serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan daya simpan dan daya simpan terbaik pestisida nabati daun daun pepaya dalam mengendalikan hama ulat grayak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor, yaitu daya simpan pestisida nabati daun pepaya yang terdiri dari 5 (lima) taraf perlakuan dengan 4 (empat) kali pengulangan, sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Adapun perlakuan pada penelitian ini yaitu K0 = tanpa pemberian pestisida nabati daun pepaya, K1 = Pestisida nabati daun pepaya dengan daya simpan 1 hari, K2 = Pestisida nabati daun pepaya dengan daya simpan 2 hari, K3 = Pestisida nabati daun pepaya dengan daya simpan 3 hari dan K4 = Pestisida nabati daun pepaya dengan daya simpan 4 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida nabati daun pepaya dengan lama daya simpan yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap mortalitas hama ulat grayak dan daya simpan terbaik adalah perlakuan K1 = pestisida nabati dengan daya simpan 1 hari yaitu sebesar 75%. |
|