Abstract:
Kubis merupakan komoditas sayuran yang termasuk paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia jika dibandingkan dengan komoditas sayuran lainnya. Namun, dalam upaya peningkatan produktivitas kubis terdapat berbagai macam kendala salah satunya adalah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dapat menurunkan produktivitas tanaman kubis serta merusak hasil panen. Hama serangga yang sering menyerang kubis adalah hama ulat grayak (Spodoptera litura F.). Salah satu metode pengendalian hama ulat grayak yang lebih ramah lingkungan adalah pengendalian dengan bahan dasar alami. Biji buah pepaya memiliki potensi untuk dijadikan insektisida nabati karena mengandung sejumlah metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk biji pepaya dan menentukan dosis serbuk biji pepaya
yang efektif dalam menekan serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura F.). Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Produksi Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru pada bulan Desember 2021 sampai dengan Februari 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap yang diulang sebanyak 4 (empat) kali dan terdiri atas 5 (lima) perlakuan, yaitu perlakuan a0 : tanpa serbuk biji pepaya (kontrol), a1 : serbuk biji pepaya 10 gram, a2 : serbuk biji pepaya 20 gram, a3 : serbuk biji pepaya 30 gram, dan a4 : serbuk biji pepaya 40 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian serbuk biji pepaya (Carica papaya L.) berpengaruh nyata dalam menekan serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) pada tanaman kubis pada perlakuan a2 dengan dosis serbuk 20 gram yang dapat mematikan 50%hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) yang dapat direkomendasikan sebagai informasi dasar terhadap
penggunaan insektisida nabati.