Abstract:
Sawi (Brassica juncea) merupakan tanaman semusim yang dimana pemanenannya hanya dilakukan 1 kali pada waktu sekali penanaman. Sawi hijau dapat hidup di berbagai tempat, baik di dataran tinggi maupun rendah. Akan tetapi, hasil sawi belum mencukupi kebutuhan dan permintaan masyarakat karena produktivitas tanaman sawi sawi di Kalimantan Selatan tahun 2012 yaitu 2,88 ton ha-1, tahun 2013 yaitu 2,79 ton ha-1 dan tahun 2014 yaitu 2,68 ton ha-1. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan hasil produksi sawi setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan tanah di Kalimantan Selatan sendiri termasuk ke dalam tanah ultisol yang memiliki kandungan unsur hara yang tidak tercukupi atau kurang subur. Permasalahan tersebut perlu ditangani dengan cara penambahkan bahan organik. Bonggol pisang meiliki mikroorganisme local dan mempunyai kandungan mikrobia pengurai bahan organik yang dapat memperbaiki unsur hara tanah. Di dalam bonggol pisang terkandung C/N 2,2, Fe 0,09 ppm, dan Mg 800 ppm. Unsur kimia tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman khususnya pembentukan daun. Peneliian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi terbaik pemberian pupuk organik cair (POC) bonggol pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa POC bonggol pisang dengan dosis tertentu meberikan pengaruh nyata di setiap minggu setelah tanam terhadap tinggi tanaman, lebar tanaman, jumlah daun, dan berat basah tanaman. Pada berat basah pemberian POC dengan dosis 200 ml + 800 ml air mampu meningkatkan berat basah sebesar 21.70 gr dibandingkan tanpa pemberian POC.