dc.description.abstract |
Salah satu alternatif pengendalian hama ulat grayak yang dapat dilakukan adalah penggunaan petisida nabati karena mampu mengendalikan hama dan penyakit tanaman dengan bersifat ramah terhadap lingkungan dan relatif aman dari segi kesehatan (Ruskin et al., 1992). Salah satu tanaman yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan hama adalah tanaman mimba (Azadirachta indica A. Juss.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mimba terhadap kematian ulat grayak, mengetahui konsentrasi ekstrak daun mimba yang paling efektif untuk mengendalikan ulat grayak, dan mengetahui nilai LC50 ekstrak daun mimba terhadap kematian ulat grayak. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Faktor yang diteliti adalah perlakuan pestisida nabati ekstrak daun mimba (M) dengan lima taraf konsentrasi yang diulang sebanyak 5 ulangan; M0 (kontrol), M1 (konsentrasi 5%), M2 (konsentrasi 10%), M3 (konsentrasi 20%), dan M4 (konsentrasi 25%). Perlakuan pestisida nabati dari daun mimba berpengaruh terhadap mortalitas ulat grayak seiring dengan semakin tinggi tingkat konsentrasi yang diberikan pada tiap perlakuan selama pengamatan 72 jam. Konsentrasi yang paling efektif dalam penelitian ini adalah perlakuan M1dengan tingkat mortalitas 52?n kecepatan kematian ulat sebesar 1,70 ekor/jam. Nilai LC50-60jam dan LC50-72jam sebesar 16,95?n 11,97% yang menandakan bahwa pestisida nabati dari daun mimba efektif dalam mematikan hama sejumlah 50% hama dalam kurun waktu 60 jam dan 72 jam. |
|