Abstract:
Jamur tiram selalu menjadi primadona bagi pecinta sayuran dan vegetarian. Permintaan jamur tiram terus meningkat dan produsen jamur tiram merespons dengan membuka pusat pertumbuhan baru, terutama di daerah pinggiran kota. Peningkatan produksi baglog jamur tiram tentunya akan berdampak pada peningkatan jumlah limbah baglog yang dihasilkan. Limbah baglog yang terbuang dapat dimanfaatkan sebagai kompos dengan menambahkan bioaktivator dan bahan organik lainnya. Penelitian ini menggunakan beberapa bioaktivator dalam proses pengomposan antara lain bonggol pisang EM4 dan MOL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kompos limbah baglog jamur tiram dengan penambahan bioaktivator yang berbeda dan untuk mengetahui penambahan bioaktivator mana yang memiliki nilai tertinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif (analisis di laboratorium) dan kualitatif. Pengambilan sampel kompos dilakukan dengan teknik purposive sampling yang selanjutnya dilakukan skoring parameter pada kompos. Penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan. b0: Kompos limbah baglog jamur tanpa bioaktivator (Kontrol), b1: Kompos limbah baglog jamur dengan bioaktivator EM4, b2: Kompos limbah baglog jamur dengan bioaktivator MOL bonggol pisang.