Repo Mhs ULM

Klasifikasi Ujaran Kebencian Menggunakan Model IndoBERT (Studi Kasus: Rumor Penundaan Pemilu 2024)

Show simple item record

dc.contributor.author Adytia Dwi Hermawan
dc.date.accessioned 2023-02-23T13:36:25Z
dc.date.available 2023-02-23T13:36:25Z
dc.identifier.uri https://repo-mhs.ulm.ac.id//handle/123456789/36091
dc.description.abstract Banyaknya ujaran kebencian yang bertebaran di sosial media dikarenakan bebasnya mengungkapkan pendapat tanpa konsekuensi yang besar dapat mengakibatkan efek negatif ke orang lain. Memasuki paruh pertama 2022, rumor penundaan pemilu dilakukan oleh partai-partai politik dengan berbagai alasan. Dari rumor tersebut terdapat potensi keluarnya kritik atau pendapat berlebihan yang bisa menjadi ujaran kebencian dari perdebatan antara kubu pro dan kontra terkait penundaan pemilu 2024. Klasifikasi ujaran kebencian diperlukan agar menjadi acuan dalam melakukan proses filtering kalimat yang dikirimkan melalui sosial media. Natural Language Processing dapat digunakan untuk melakukan text classification. IndoBERT merupakan salah satu pre-trained model menggunakan Bahasa Indonesia untuk mempermudah melakukan NLP. Data yang digunakan diambil dari beberapa platform media sosial dengan jumlah total data sebanyak 24.671 data. Performa model IndoBERT yang dibangun menggunakan konfigurasi rasio pembagian 80:20, untuk nilai 80?ta yang digunakan sebanyak 19.736 data, sedangkan untuk nilai 20?ta yang digunakan sebanyak 4935 data, 12 epoch, dan batch size 16 mendapatkan hasil terbaik dengan nilai accuracy, f1-score, precision, dan recall tertingi sebesar, 98.64%, 98.65%, 98.83%, dan 98.48%.
dc.title Klasifikasi Ujaran Kebencian Menggunakan Model IndoBERT (Studi Kasus: Rumor Penundaan Pemilu 2024)


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account