Abstract:
Kurangnya wisata budaya di Banjarbaru dikhawatirkan dapat mengurangi minat masyarakat
terhadap kebudayaan, yang kemungkinan akan menyebabkan hilangnya budaya tersebut. Oleh
karena itu pemerintah Kota Banjarbaru sedang merencanakan pembangunan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) Embung Lokudat, dimana salah satu tujuan dari pembangunan RTH ini adalah
menjadi destinasi wisata berbasis edukasi kebudayaan Kalimantan Selatan. Pada RTH Embung
Lokudat ini diperlukan adanya kawasan penunjang agar lebih mencerminkan tentang budaya
Kalimantan Selatan, dimana Kalimantan Selatan identik dengan Suku Banjar, dan masyarakat
Suku Banjar memiliki kehidupan yang berkaitan erat dengan sungai. Kawasan Galeri Budaya
Sungai sangat cocok dijadikan kawasan penunjang RTH Embung Lokudat karena Galeri Budaya
Sungai memiliki fungsi melestarikan sungai, menyimpan bukti budaya sungai, serta
memperkenalkan budaya sungai kepada masyarakat. Metode perancangan yang digunakan
adalah Responsive Environment dengan penerapan konsep Story Telling untuk menciptakan
Kawasan Galeri Budaya Sungai yang menarik dan edukatif.