dc.description.abstract |
Cabai merupakan salah satu tanaman hortikultura yang digunakan sebagai bumbu dan bahan obat, kebutuhan cabai akan terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan semakin banyaknya dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Rata-rata produktivitas cabai nasional baru mencapai 8,06 t ha-1 Rata-rata produktivitas cabai nasional baru mencapai 8,06 t ha-1, sedangkan potensi produksi cabai dapat mencapai 10,9 t ha-1, diasumsikan produksi cabai masih dapat ditingkatkan. meningkat hingga 20,12?ri potensi produksinya. Upaya peningkatan hasil cabai merah dapat dilakukan dengan menggunakan benih varietas unggul baru (VUB) dan pemupukan berimbang. Salah satu metode yang berkaitan dengan perhitungan dosis pemupukan berimbang didasarkan pada metode diagnosis Diagnosis and Recommendation Integrated System (DRIS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis seimbang pupuk N, P, dan K dengan target hara yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi Cabai Besar (Capsicum annuum L.) seperti tinggi tanaman, jumlah cabang (satuan), jumlah daun ( helai), waktu berbunga (bunga), berat basah dan berat kering tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Dinas Pertanian Balangan pada bulan Juli sampai September 2020. Metode penelitian menggunakan 1 faktor RAL dengan 6 perlakuan yaitu; C0(kontrol), C1 (0,00 g Urea + 1,58 g TSP + 0,50 g KCl), C2 (3,02 g Urea + 1,57 g TSP + 2,89 g KCl), C3 (8 ,60 g Urea + 1,57 g TSP +5,28 g KCl), C4 (14,19 g Urea + 1,57 g TSP + 7,68 g KCl), C5 (19,79 g Urea + 1,57 g TSP + 10,08 g KCl) dan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan dosis pemupukan dengan metode Dris memiliki akurasi yang tidak akurat berdasarkan respon pertumbuhan tanaman cabai merah besar yang ditanam. |
|