Abstract:
Sawi huma atau dikenal dengan Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu sayuran daun yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta prospek yang baik, tanaman ini juga dapat tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah. Selain dimanfaatkan sebagai bahan masakan, pakcoy bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Manfaat pakchoy sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan, bijinya dimanfaatkan sebagai minyak serta pelezat makanan, Kandungan yang terdapat pada sawi pakcoy adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, 6 Vitamin B, dan vitamin C (Haryanto et al., (1995) dan Indariani (2003) dalam Fahrudin, (2009). Di Kalimantan, pada umumnya produktivitas tanaman sayuran terutama pakcoy masih tergolong sangat rendah. Hal tersebut dapat disebabkkan oleh beberapa faktor yaitu teknik budidaya yang dilakukan petani yang belum intensif, faktor iklim dan tingkat kesuburan tanah yang rendah.Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi hidroponik. Hara pada sistem hidroponik disediakan dalam bentuk larutan hara yang mudah tersedia bagi tanaman. Nutrisi yang diberikan mengandung semua unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tercapai pertumbuhan yang optimal. Faktor keberhasilan budidaya sayuran secara hidroponik adalah nutrisi yang digunakan, nutrisi sangat penting untuk keberhasilan dalam menanam secara hidroponik, karena tanpa nutrisi pertumbuhan tanaman akan terhambat serta dapat memberikan hasil dan produksi sayuran yang tidak maksimal. Nutrisi merupakan hara makro dan mikro yang harus ada untuk pertumbuhan tanaman. Setiap jenis nutrisi memiliki komposisi yang berbeda-beda (Perwitasari et al., 2012). Pupuk organik cair daun kirinyuh yang dapat dijadikan unsur hara bagi tanaman.Unsur hara terbagi menjadi dua yaitu, unsur hara makro dan unsur hara mikro. Menurut Jamilah (2008), biomassa kirinyuh mengandung unsur hara 2,65 % N, 0,53 % P dan 1,9 % K, sehingga biomassa kirinyuh dapat dijadikan sumber bahan organik yang potensial untuk perbaikan kesuburan tanah dan meningkatkan hasil serta produksi tanaman. Penelitian ini menggunakan RancanganAcak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan konsentrasi pupuk cair daun kirinyuh sebanyak 4 (empat) taraf serta kontrol AB mix masing - masing 1 (satu) dan diulang sebanyak 4 (empat) kali, sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. p0 :AB mix (kontrol), p1: 20% POC kirinyuh + 80 % air, p2: 30% POC kirinyuh + 70 % air, p3: 40% POC kirinyuh + 60 % air, p4: 50% POC kirinyuh + 50 % air.