Abstract:
Engken dicap sebagai suatu sifat buruk yang dimiliki seseorang, tetapi di sisi
lain pada masyarakat Alabio dikenal engken ini sebagai sesuatu perbuatan agar tidak
menghabiskan sesuatu secara percuma. Perbedaan inilah yang membuat adanya
persepsi engken melekat pada masyarakat Alabio.
Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaiamana persepsi masyarakat terhadap
istilah engken yang melekat pada masyarakat Alabio. Jenis penelitian ini menggunakan
teknik analisis data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut
diolah secara deskriptif kualitatif yaitu dengan memberikan komentar dan penjelasan
sebagai hasil penelitian dalam kaitanya dengan nilai-nilai kewarganegaraan dalam
istilah engken yang melekat pada masyarakat alabio.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Engken dimaknai sebagai sifat
manusia, berupa perilaku buruk yang dimana ketika seseorang itu memiliki harta
berlebih dan orang tersebut tidak mau memberi baik itu harta atau sebagainya. (2)
Istilah “engken” itu sendiri pada zaman dulu ditujukan kepada para pedagang Alabio,
istilah engken itu muncul karena banyak orang yang menganggap pedagang Alabio itu
sukses karena memiliki sifat ‘engken’. Dengan itu banyak masyarakat yang tidak
menyetujui bahwa masyarakat alabio dikatakan sebagai orang yang engken dalam arti
kikir. (3) Nilai-nilai kewarganegaraan yang terdapat dalam istilah engken yang melekat
pada masyarakat Alabio adalah nilai religius, , nilai bersahabat/komunikatif, nilai
peduli lingkungan, nilai peduli sosial, dan nilai tanggung jawab.
Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu diadakan kegiatan-kegiatan khusus yang
membahas tentang sejarah Alabio (Budaya, sosial, ekonomi, dan sebagainya) baik
melalui kegiatan formal maupun non-formal. Selain itu, perlu tambahan-tambahan
sumber yang membahas tentang sejarah Alabio, baik itu melalui buku-buku, internet
dan sumber-sumber lain yang mendukung agar masyarakat Alabio dapat mengakses
kapanpun dan dimanapun mereka berada.