Abstract:
Permasalahan penelitian adalah rendahnya aktivitas siswa, keterampilan
berpikir kritis, kolaboratif dan hasil belajar. Mengakibatkan rendahnya hasil belajar
siswa pada muatan PPKn. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang
kurang mampu melibatkan keaktifan siswa serta kurang memacu siswa untuk
berpikir kritis dan berkolabotif. Salah satu upaya meningkatkan aktivitas siswa,
keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif yaitu melalui penggunaan model
pembelajaran RIANG (GRoup Investigation, Number HeAd Together dan TalkiNG
Stick). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas siswa,
keterampilan berpikir kritis, kolaboratif dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah siswa kelas V SDN Malintang Kab. Banjar tahun pelajaran
2021/2022 sebanyak 12 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif
dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif diperoleh dari observasi
aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif. Teknik pengumpulan
data kuantitatif diperoleh dari teknik pengukuran tes tertulis secara individu.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis
dijabarkan dengan tabel, grafik dan interpretasi dengan presentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada pertemuan I
sampai IV meningkat dari 58?ngan kriteria “cukup aktif” menjadi 100?ngan
kriteria “sangat aktif”. Keterampilan Berpikir Kritis pada pertemuan I sampai IV
meningkat dari 42?ngan kriteria “sangat rendah” menjadi 92?ngan kriteria
“sangat tinggi”. Keterampilan kolaboratif pada pertemuan I sampai IV terjadi
peningkatan dari 50?ngan kriteria “rendah” menjadi 100?ngan kriteria
“sangat tinggi”. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan I
memperoleh 58% siswa “tuntas” dan pertemuan IV mencapai 100% siswa “tuntas”.
Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa model RIANG dapat
meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif serta
hasil belajar siswa. Disarankan penggunaan model tersebut sebagai salah satu
alternatif dalam meningkatkan aktivitas siswa yang berdampak pada peningkatan
hasil belajar siswa.