Abstract:
Sayuran yang sangat digemari masyarakat di Indonesia ini karena memiliki rasa yang gurih seperti sayuran kangkung. Kangkung (lpomoea reptans. Poir) merupakan tanaman tahunan, berumur pendek, dan mudah dibudidayakan. Berdasarkan hasil survei BPS provinsi Kalimantan Selatan tahun 2019, produksi kangkung mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan penambahan lahan pertanian yang semakin sempit. Hal ini juga karena di Pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan memiliki tanah ultisol marginal. Jenis tanah ini memiliki kandungan hara yang rendah, kandungan asam yang tinggi dan mudah tererosi. Solusi untuk meningkatkan produksi kangkung adalah dengan pemberian pupuk NPK, karena kandungan tiga unsur hara sekaligus, bersifat mobile di dalam tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa dosis pupuk NPK dan dosis yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, selama satu bulan pada bulan Oktober-November 2020. Metode yang digunakan adalah RAL ??1 faktorial dengan perlakuan P0 (Kontrol/0 pupuk NPK), P1 (10 gr/bedengan) , P2 (15 gr/bed), P3 (20 gr/bed) dan P4 (25 gr/bed). Perlakuan diulang sebanyak empat kali, sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata terhadap perlakuan pupuk NPK. Dan tidak ada dosis terbaik dari perlakuan teted pupuk NPK.