Abstract:
Tingkat kebutuhan kelapa sawit terus meningkat setiap tahunnya namun sering kali produksi tidak seimbang dengan kebutuhan. Banyak dari kalangan petani yang memilih kelapa sawit sebagai usaha yang menguntungkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi adalah dengan menggunakan bibit unggul. Bibit unggul diperoleh dari benih unggul yang diproduksi oleh PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit). Permasalahan yang sering dihadapi adalah pada proses perjalanan. Sehingga memicu keterlambatan waktu tanam yang menyebabkan pertumbuhan plumula yang semakin panjang. Hal ini perlu diperhatikan karena berkaitan dengan kesiapan tanaman untuk tumbuh optimal sesuai dengan kriteria kecambah kelapa sawit. Selain itu pemupukan juga perlu dilakukan untuk merangsang pertumbuhan lebih cepat, sehat dan bebas dari hama dan penyakit. Penelitian ini dilaksanakan di Pelaihari pada bulan Mei-Juli 2022. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor. Faktor pertama adalah panjang plumula kecambah kelapa sawit dengan 3 taraf perlakuan yaitu p1 (0,00–3,99 mm), p2 (4,00–6,99 mm), p3 (7,00–9,99 mm) dan faktor kedua adalah konsentrasi dari pupuk organik cair NASA dengan 4 taraf perlakuan antara lain d0 (0 ml.L-1), d1 (2 ml.L-1), d2 (3 ml.L-1), d3 (4 ml.L-1), dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang plumula 7,00-9,99 mm (p3) memberikan pertumbuhan terbaik pada parameter pertambahan panjang plumula dan diameter batang. Sedangkan konsentrasi pupuk organik cair NASA pada 3 ml.L-1 (d2) merupakan perlakuan terbaik pada semua parameter pengamatan.