Abstract:
Keberagaman pola dan perilaku konsumsi masyarakat, termasuk kesadaran akan pentingnya pangan bagi kesehatan, menjadi nilai tambah bagi budidaya labu madu (Cucurbita moschata Duchesne). Optimalisasi faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman dapat dilakukan dengan pemberian pupuk. Tekstur kotoran kambing yang khas dapat mempengaruhi penguraian dan penyediaan unsur hara, sehingga perlu dilakukan pengomposan. Trichoderma sp digunakan sebagai dekomposer dan membuat nutrisi tersedia bagi tanaman. Dalam hal ini, pengaplikasian trichokompos menjadi pilihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi trichokompos dan dosis terbaik aplikasinya terhadap pertumbuhan labu madu. Penelitian ini dilakukan di Loktabat Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dimulai dari bulan Januari sampai Maret 2022. Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor digunakan dengan dosis aplikasi trikokompos sebagai faktornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi trikokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang batang (10 tha-1), jumlah daun (10 tha-1), dan diameter batang (7,5 tha-1). dari labu madu. Oleh karena itu, dosis 7,5 tha-1 merupakan dosis terbaik dari trichokompos.