dc.description.abstract |
Pestisida nabati merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi pestisida sintetik, banyak tanaman disekitar kita yang memiliki potensi sebagai bahan pestisida nabati salah satunya adalah tanaman sirsak (Annona muricata L.). daun sirsak mengandung senyawa acetogenin yang memiliki keistimewaan sebagai penghambat aktivitas makan (antifeedant) pada hama. Pada konsentrasi tinggi filtrat daun sirsak dapat bertindak sebagai racun perut apabila masuk kedalam saluran pencernaan hewan uji dan sebagai racun kontak apabila filtrat tersebut terkontaminasi ke tubuh hewan uji, sehingga menyebabkan kematian dan juga daun sirsak mengandung golongan senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan triterpenoid yang mengakibatkan mortalitas pada hama ulat grayak. Kandungan tersebut sangat mudah terdegredasi sehingga lama penyimpanan pestisida nabati harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirsak terhadap kematian ulat grayak, mengetahui konsentrasi ekstrak daun sirsak yang paling efektif untuk mengendalikan ulat grayak, mengetahui lama penyimpanan pestisida nabati yang paling efektif untuk mengendalikan ulat grayak, dan mengetahui gejala kematian yang ditimbulkan oleh hama ulat grayak. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor yang diteliti adalah perlakuan konsentrasi pestisida nabati ekstrak daun sirsak (K) dengan tiga taraf konsentrasi yang diulang sebanyak 3 ulangan: K1: (konsentrasi 40%), K2: (konsentrasi 50%), dan K3: (konsentrasi 60%) dan lama penyimpanan (A) dengan tiga taraf perlakuan yaitu A1: lama penyimpanan 1 minggu, A2: lama penyimpanan 2 minggu, dan A3: lama penyimpanan 3 minggu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida nabati daun sirsak berpengaruh terhadap mortalitas ulat grayak dan perlakuan pestisida nabati daun sirsak pada konsentrasi 60?n lama penyimpanan 1 minggu merupakan perlakuan paling efektif terhadap mortalitas ulat grayak, dengan persentase mortalitas sebesar 76,67?n kecepatan kematian rata-rata 2-3 ulat per jam. |
|