Abstract:
Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) merupakan serangga polifag yang dapat merusak jenis tanaman seperti perkebunan, pangan dan hortikultura dengan skala kerusakan yang besar, sehingga diperlukan pengendalian terhadap serangga ini. Petani terbiasa menggunakan pestisida kimia yang mana dapat menyebabkan pencemaran lingkungan akibat residu yang ditimbulkan sehingga diperlukan sebuah alternative yang ramah lingkungan. Salah satu cara pengendalian yang ramah lingkungan berdasarkan PHT adalah penggunaan pestisida nabati yang senyawa bioaktifnya berasal dari ekstrak tanaman. Penelitian ini menggunakan ekstrak rimpang kunyit (curcuma domestica) sebagai bahan dasar pestisida nabati untuk Ulat Grayak. Ekstrak rimpang kunyit (curcuma domestica) kaya akan senyawa bioaktifnya sehingga dapat digunakan sebagai insektisida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang kunyit terhadap kematian Ulat S. litura, mengetahui konsentrasi ekstrak rimpang kunyit yang paling efektif untuk mengendalikan ulat grayak. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Faktor yang diteliti adalah perlakuan pestisida nabati ekstrak rimpang kunyit (P) dengan empat taraf konsentrasi yang diulang sebanyak 5 ulangan; P1 (kontrol), P2 (konsentrasi 10%), P3 (konsentrasi 20%), dan P4 (konsentrasi 30%). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pestisida nabati dari rimpang kunyit berpengaruh terhadap mortalitas Ulat S. litura seiring dengan meningkatnya konsentrasi yang diberikan pada tiap perlakuan selama pengamatan 72 jam. Konsentrasi yang paling efektif dalam penelitian ini yaitu perlakuan P4 dengan tingkat mortalitas 54?n kecepatan kematian ulat sebesar 1,60 ekor/jam.